Minggu, 24 Oktober 2010

Bahan Kuliah Geografi Pertanian

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produkagroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan. Pemanfaatan sumber daya ini terutama berarti budi daya (bahasa Inggris: cultivation, atau untuk ternak: raising). Namun demikian, pada sejumlah kasus  yang sering dianggap bagian dari pertanian dapat berarti ekstraksi semata, seperti penangkapanikan atau eksploitasi hutan (bukan agroforestri). Usaha pertanian memiliki dua ciri penting: (1) selalu melibatkan barang dalam volume besar dan (2) proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangkan ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian. Terkait dengan pertanian, usaha tani (farming) adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun hewan). Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh “petani tembakau” atau “petani ikan”. Khusus untuk pembudidaya hewan ternak (livestock) disebut sebagai peternak. Ilmuwan serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam perbaikan metode pertanian dan aplikasinya juga dianggap terlibat dalam pertanian.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Berdasarkan dataBPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.


B.     
BAB II
PENGANTAR GEOGRAFI PERTANIAN
1.      Pengertian Geografi Pertanian
Etimologis istilah "geografi pertanian" memiliki akar Yunani dan Latin. Kata 'geografi' berasal dari kata Yunani 'Geographia' yang berasal dari dua kata, nama! Y. 'geografis' yang berarti bumi dan 'Graphia' makna untuk menjelaskan. Kata "pertanian" berasal dari istilah Latin 'Agercultura' yang mempunyai asal dalam kata-kata 'mengubah' yang berarti ladang dan 'culturd' makna budaya atau memupuk. Pertanian dalam arti sempit berkaitan dengan usaha bercocok tanam, sedangkan dalam atian luas sebagai kajian ilmiah. Pertanian merupakan sumber kehidupan manusia melalui penggunaan lahan untuk bercocok tanam dan menghasilkan bahan pangan lainnya.
Geografi pertanian adalah cabang geografi yang berhubungan dengan bidang budidaya tanah dan pengaruh budidaya seperti pada lanskap fisik. Geografi pertanian Studi pola spasial dalam kegiatan pertanian. tema utama termasuk variasi dalam kegiatan pertanian dalam biomes utama, penetapan batas wilayah pertanian, studi pertanian sebagai suatu sistem, dan klasifikasi sistem pertanian, biasanya dengan mengacu pada istilah: intensif / ekstensif; komersial / subsisten; pergeseran / menetap dan pastoral / subur / campuran. Beberapa ahli geografi pertanian prihatin dengan cara di mana perubahan sistem pertanian dengan tingkat perkembangan.
Salah satu sektor perekonomian adalah pertanian, yang merupakan penerapan akal dan karya manusia melalui pengendalian proses produksi biologis tumbuh-tumbuhan dan hewan, sehingga lebih bermanfaat bagi manusia. Tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai bahan dasar langsung dari a1am dapat menghasilkan bahan organik yang bermanfaat bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Geografi Pertanian mempelajari mengenai konsep dan lingkungan geografi pertanian, klasifikasi sistem pertanian, faktor produksi pertanian dan karakteristik sistem pertanian, studi perkembangan pertanian, pembangunan pertanian dan penelitian sistem pertanian.
Terdapat beberapa definisi:
·         Ahli geografi tidak memandang Geografi Pertanian sebagai satu bagian besar dalam geografi, tetapi mereka mengkelaskan Geografi Pertanian adalah sebagai bagian daripada Geografi Ekonomi. 
·         Kebanyakan ahli geografi menerima Geografi Pertanian sebagai sebahagian daripada Geografi Manusia. 
·         Geografi Pertanian adalah lebih sesuai dipanggil dengan geografi "pembiak-baik" manusia terhadap tanah (man's husbandary of lands), yaitu aktivitas memanfaatkan tanaman dan ternakan untuk kegunaan sendiri atau untuk faedah ekonomi. 
·         Longman Watson Modern inggris Kamus (1976) mendefinisikan kata pertanian sebagai "ilmu pengetahuan atau seni atau praktik skala besar tanah budidaya 'dalam rangka untuk menghasilkan tanaman. 
·         Menurut A.T  Mosher (1966), pertanian adalah suatu bentuk proses produksi yang sudah khas yangdidasarkan pada proses  pertumbuhan dari pada hewan  dan tumbuhan
·         Menurut Sri Setyati Harjadi (1975), pertanian adlah usaha untuk mencapai hasil maksimum dgn mengelola factor tanaman dan lingkungan.
Jadi, Geogarafi pertanian merupakan kegiatan yang mengkaji pertanian di berbagai belahan bumi sebagai hasil interaksi manusia dengan alam dan juga mengkaji pola-pola dari kegiatan pertanian yang bervariasi dari tempat-tempat, meliputi segala kegiatan pertanian pada ruang dan waktu pertanian.
2.      Asal Usul Pertanian
Dari penelitian arkeologi didapati manusia telah menggunakan tanah beribu-ribu tahun, ketika itu kumpulan-kumpulan manusia di atas muka bumi ini berada di dalam satu kumpulan kecil yang terdiri dari jumlah 20 orang (sedikit). Manusia ketika itu hanya menjalankan aktiviti pra-pertanian seperti memburu, menangkap ikan , memungut tanaman-tanaman hutan dan madu. Pra-pertanian diperingkat asal ini dikenali sebagai masyarakat "Pemburu dan Pengumpul" (hunting and gathering society).  Bentuk pertanian pada peringkat awal adalah primitif dan lalu berubah mulai membiakkan tumbuhan melalui proses pemilihan, beternak hewan (dahulunya liar), dan membentuk komunitas/kelompok-kelompok pertanian yang lebih besar . Banyak jenis-jenis tanaman yang telah berubah dari proses pemilihan dan penanaman sebelum selanjutnya tanaman tersebut dipindahkan ke tempat-tempat lain di dunia ini.  Iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman telah menyebabkan sebaran spesies-spesies tanaman tersebar luas di dunia. Kawasan Asia Barat yang berhampiran lengkungan Lembangan Sungai Tigris adalah merupakan kawasan pertanian yang dapat dikembangkan sejak tahun 6,000 SM. Tanaman barli, kurma, buah lai, buah delima, bawang, dan kacang telah ditanam di kawasan yang subur ini. Tanaman epal juga pada awalnya ditemui di keliling Lautan Hitam dan Kaspian
Pertanian merupakan aktivitas ekonomi dunia yang paling penting. dimana pada prakteknya kegiatan ini menggunakan sepertiga dari permukaan bumi dan terdapat sekitar 45% dari seluruh jumlah penduduk dunia yang bekerja dan terlibat dengan aktivitas pertanian. Pertanian tidak lagi boleh dipandang sebelah mata bagi kehidupan manusia di muka bumi apabila manusia yang semakin ramai dan mempunyai belbagai kebutuhan. Sesuai sejarah pada mulanya manusia yang bergantung kepada aktivitas memburu dan mengumpulkan makanan tidak berkembang baik oleh karena kurangnya kemampuan untuk menyediakan sumber makanan yang mencukupi. Lain halnya dengan masyarakat modern yang jumlahnya cukup besar, aktivitas pertanian yang baik dan produktif menjadi penting untuk menghasilkan sumber makanan yang banyak. kegiatan beternak hewan merupakan titik permulaan bagi pertanian modern yang diamalkan sekarang. Aktiviti-aktiviti ini memerlukan tenaga kerja dan penjagaan yang baik dan memadai. Tanaman dan ternak tidak boleh dibiarkan sendirian untuk hidup seperti keadaan masa silam. 
Sebagai contohnya tanaman padi, memerlukan kerja-kerja penyemaian, pembajakan, pembasmian serangga dan penyakit, perawatan dan penuaian. Keperluan untuk peralatan, pupuk, pestisida, pengairan, perlindungan area/pagar, dan modal untuk membeli bibit juga turut meningkat dengan berkembangnya sistem pertanian yang banyak tertumpu kepada peningkatan hasil dan mutu pengeluaran pertanian.  Pertanian moden adalah bercirikan pada peningkatan hasil dan penurunan dalam penggunaan tenaga buruh. Petani-petani tidak lagi seharian berada di ladang. sehingga waktu tidak terbuang, banyak aktiviti-aktiviti lain yang bisa dilakukan oleh para petani seperti kegiatan pemasaran, aktivitas sosial. maupunaktivitas lainnya.
3.      Perkembangan Pertanian

Perkembangan setiap masyarakat secara sinambungan bersendi ketersediaan suatu sumber pangan yang cukup. Pada masyarakat primitif yang bersendi pada pengumpulan pangan atau pemburuan, setiap individu harus terlibat secara total dengan urgensi kepastian sumber pangan.  Pertanian secara relatif merupakan inovasi yang belum lama berselang bila dibandingkan dengan sejarah manusia, karena manusia semula dalam masa yang lama hanya bertindak sebagai pengumpulan makanan.
Perkembangan pertanian secara lambat laun membawa keberuntungan dan surplus pangan yang meyakinkan. Keadaan surplus demikian dapat membebaskan beberapa orang yang terampil dengan keahlian lain dari tugas memproduksi pangan.  Perkembangan keahlian baru hanyalah mungkin bila kenaikan keefisienan pertanian mengijinkan penggunaan waktu-waktu senggang yang baru diperoleh. Contoh:
1.      Primitif masih dengan sistem berburu dengan mengumpulkan hasil hutan.
2.      Masyarakat yang sudah lebih maju misalnya didapatkannya api berpengaruh         terhadap perkembangan pertanian.
3.      Setelah mengenal manajemen sederhana, juga berpengaruh dalam usaha peningkatan kualitas tanaman dan hewan, dimulai dari penjinakan, seleksi dan sampai ke adaptasi.

Ilmu-ilmu pertanian utama adalah (i) tanaman-ilmu (seperti, agronomi, hortikultura, pemuliaan tanaman) yang berhubungan dengan praktek-praktek agronomi, perbaikan tanaman melalui seleksi, di-breeding, hibridisasi; (ii) ilmu-ilmu tanah (seperti. Tanah kesuburan, konservasi tanah, pengelolaan tanah, teknologi tanah, reklamasi tanah, fisika tanah, kimia tanah, biologi tanah) yang berjuang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah, (iii) ilmu-ilmu perlindungan tanaman (seperti, entomologi, phytopathology) yang mempelajari dampaklingkungan terhadap tanaman dengan maksud untuk menghapuskan penyakit dan gangguan pada tumbuhan; (iv) Ilmu Hewan, yang berhubungan dengan budidaya ternak, memberi makan, pengelolaan dan pengendalian penyakit, dan (v) teknik pertanian, teknik yang menyediakan mengolah, fertillting, mengairi , menabur, menanam, memelihara anakan, panen, dll disiplin ini memecahkan masalah di bidang pertanian dan tujuan pada kehidupan pedesaan yang lebih baik melalui pertanian yang lebih baik kembali. Petani 'standar hidup yang semakin meningkat dan ada peningkatan dalam keseluruhan pendapatan per kapita.)

4.      Ruang Lingkup Geografi Pertanian
Ruang lingkup dan makna geografi pertanian memang unik dan luas. Pertanian selalu mendominasi lanskap budaya dan telah mengklaim sebagian besar jam kerja manusia selama beberapa ribu tahun. Awal geografi pertanian sebagai bidang studi yang berbeda adalah perkembangan yang sangat baru sejak sebelum pembangunan di sektor pertanian sangat lambat. Studi yang menjadi keharusan di belakang ledakan penduduk, memaksa pria untuk memahami distribusi yang ada, konsentrasi, perbedaan regional, ketidakseimbangan, kesenjangan dan hubungan geografis dalam pola-pola pertanian. Oleh karena itu, secara luas diakui sebagai subjek kuno tetapi bidang baru. Lebih jauh, dalam bidang umum geografi ekonomi, studi pertanian adalah yang pertama untuk menarik perhatian sejumlah ahli geografi profesional karena 98% dari makanan yang dikonsumsi ditanam di tanah.
Pengkajian dalam Geografi Pertanian ialah mengkaji aktivitas pertanian dalam konteks ruangan. 
- lokasi secara keseluruhan 
- kandungan aktivitas-aktivitas
- Tanaman dan Ternakan > Benih, ladang , buruh, jentera, dll. 
- Pola ruangan
- fenomena atau hubungan manusia dan alam sekitar fizikal. 
Tugas utama dari setiap penyelidikan dalam geografi pertanian adalah:
a.       untuk mengukur karakteristik pertanian (untuk menjalin hubungan melalui metode statistik), dan
b.      untuk memetakan distribusi spasial mereka, yaitu, tingkat konsentrasi dan diversifikasi. 
Geografi pertanian meliputi cakupan kegiatan pertanian dan variasi dalam waktu dan ruang. Perhatian utama Geografi pertanian adalah dengan variasi spasial dalam distribusi entitas pertanian dan penyebab variasi. Dengan kata lain, perhatian utamanya adalah untuk menunjukkan distribusi penyebab, efek distribusi, dan distribusi hubungan sebab-akibat. 
Geografi Pertanian adalah salah satu yang paling sangat berkembang cabang-cabang geografi abad kedua puluh. Beberapa dekade yang lalu, itu hampir pada tahap primitif  perkembangannya. Dalam beberapa tahun terakhir, hal itu telah membuat banyak kemajuan menuju kedewasaan sebagai geografer pertanian telah mulai memperlakukan data, konsep dan interpretasi kuantitatif. Sekarang sepenuhnya hidup dengan perubahan ekonomi, sosial dan politik yang mengakibatkan fenomena dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. studi yang dianggap penting untuk manusia yang tak tertahankan memenuhi keinginan untuk mengetahui, memahami dan menyelidiki pengaturan spatio-temporal dan distribusi fenomena pertanian. Selain itu, munculnya geografi pertanian sebagai independen, berbeda dan cabang terkemuka geografi modern menjadi peristiwa penting dalam penggunaan lahan pertanian perencanaan dan pembangunan.
Tujuan utama studi geografi pertanian adalah
a)      untuk menjelaskan bagaimana berbagai jenis pertanian didistribusikan di atas bumi dan bagaimana mereka berfungsi dalam tata ruang,
b)      untuk memahami bagaimana jenis pertanian tertentu telah dikembangkan di daerah-daerah tertentu dan bagaimana mereka serupa atau berbeda dari pertanian di daerah-daerah lain,
c)      untuk menganalisis pengoperasian sistem pertanian dan perubahan yang mereka mengalami,
d)     untuk menyorot ke arah mana dan dalam apa perubahan volume di bidang pertanian sedang terjadi,
e)      untuk membatasi produksi tanaman-tanaman daerah atau wilayah atau kombinasi-usaha pertanian daerah,
f)       untuk mengukur dan memeriksa tingkat perbedaan antara daerah,
g)       untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang lebih lemah dalam hal produktivitas pertanian, dan
h)      untuk membatasi stagnasi bidang pertanian, transisi dan dinamisme. Semua ini termasuk dalam ruang lingkup geografi pertanian.
i)        tujuan utama pertanian adalah analisis geografi dari daerah agraris terstruktur dan alami mereka, ekonomi, dan hubungan sosial dan organisasi seperti tercermin spasial.
Pertanian seperti studi geografi diperlukan untuk setiap kegiatan mengubah manusia, terutama untuk tujuan perencanaan dan pembangunan. Pentingnya geografi pertanian adalah bahwa hal itu memberikan bantuan dan panduan untuk para pengambil keputusan: pertanian spesialis, yang ingin memperbaiki struktur pertanian; makanan ekonom, yang ingin meningkatkan produksi bahan pangan; insinyur irigasi, yang berencana untuk memperkenalkan skema irigasi baru; perencana daerah, yang sedang mencari lokasi yang paling menguntungkan untuk rekreasi daerah; insinyur transportasi, yang harus meletakkan rel baru jalur jalan; demografis perencana, yang rencana layanan publik dan utilitas, dan banyak spesialis lainnya.
Pentingnya geografi pertanian adalah bahwa hal itu memberikan bantuan dan panduan untuk para pengambil keputusan: pertanian spesialis, yang ingin memperbaiki struktur pertanian; makanan ekonom, yang ingin meningkatkan produksi bahan pangan; insinyur irigasi, yang berencana untuk memperkenalkan skema irigasi baru; perencana daerah, yang sedang mencari lokasi yang paling menguntungkan untuk rekreasi daerah; insinyur transportasi, yang harus meletakkan rel baru jalur jalan; demografis perencana, yang rencana layanan publik dan utilitas, dan banyak spesialis lainnya.
5.      Bentuk-Bentuk Pertanian
a.       Sawah
Sawah adalah bentuk pertanian lahan basah karena menggunakan banyak air dalam kegiatan pertaniannya terutama pada awal kegiatan penanaman.
Macam-macam sawah di Indonesia :
·         Sawah Irigasi, adalah sawah dengan pengairan yang teratur
·         Sawah Lebak, adalah sawah yang terletak pada dataran banjir
·         Sawah Tadah hujan, adalah sawah yang pengairannya dari air hujan
Sawah Pasang Surut, adalah sawah yang terletak di muara sungai/tepi pantai.

b.      Tegalan
Tegalan adalah lahan kering yang ditanami dengan tanaman musiman atau tahunan, seperti padi ladang, palawija, dan holtikultura. Tegalan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah. Tegalan sangat tergantung pada turunnya air hujan. Tegalan biasanya diusahakan pada  daerah yang belum  mengenal sistem irigasi atau daerah yang tidak memungkinkan dibangun saluran irigasi. Permukaan tanah tegalan tidak selalu datar. Pada musim kemarau keadaan tanahnya terlalu kering sehingga tidak ditanami.
Tanaman utama di lahan tegalan adalah jagung, ketela pohon, kedelai, kacang tanah, dan jenis kacang-kacangan untuk sayur. Tanaman padi yang ditanam pada tegalan hanya panen sekali dalam satu tahun dan disebut padi gogo. Selain itu tanah tegalan dapat ditanami kelapa, buah-buahan, bambu, dan pohon untuk kayu bakar. Cara bertani di lahan tegalan menggunakan sistem tumpangsari, yaitu dalam sebidang lahan pertanian ditanami bermacam-macam tanaman. Sistem tumpangsari sangat menguntungkan karena dapat mencegah terjadinya kegagalan panen.

c.       Ladang Berpindah
Ladang Berpindah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat. Ladang dibuat dengan cara membuka hutan atau semak belukar. Pohon atau semak yang telah ditebang/dibabat setelah kering kemudian dibakar. Setelah hujan tiba, ladang kemudian ditanami dan ditunggu sampai panen tiba. Setelah ditanami 3 – 4 kali, lahan kemudian ditinggalkan karena sudah tidak subur lagi.
Kejadian ini berlangsung terus menerus, setelah jangka waktu 10 -  20 tahun, para petani ladang kembali lagi ke ladang yang pertama kali mereka buka.
Sistem ladang berpindah ini dapat mengakibatkan dampak negatif, diantaranya :
·         Mengurangi luas hutan
·         Kerusakan hutan,
·         Tanah menjadi tandus / lahan kritis
·         Tanah mudah tererosi,
·         Kebakaran hutan,
·         Pencemaran udara.
·         Banjir
d.      Pekarangan
Pekarangan adalah bentuk pertanian dengan memanfaatkan pekarangan/ halaman sekitar rumah. Biasanya lahan pertanian pekarangan diberi batas/pagar. Jenis tanaman yang diusahakan pada lahan ini antara lain jagung, kedelai, kacang tanah, sayur-sayuran, kelapa dan buah-buahan.
6.      Sistem Pertanian di Indonesia
           Berdasar tingkat efisiensi teknologi yang diterapkan, ada beberapa sistem :
1.      Sistem ladang
Merupakan yang paling belum berkembang, suatu pengalihan dari tahap pengumpulan ke tahap penanaman. Pengolahan tanah minimum sekali, produktivitas berdasarkan pada lapisan humus yang berbentuk dari sistem hutan. Sistem ini hanya akan bertahan di daerah yang berpenduduk jarang, dan sumber tanah yang terbatas. Tanaman yang diusahakan umumnya tanaman pangan, baik padi, jagung maupun umbi-umbian.
2.      Sistem tegal pekarangan
Berkembang di tanah-tanah kering, yan g jauh dari sumber-sumber air yang sinambung. Sistem ini diusahakan setelah menetap lama, tetapi tingkatan pengusahaan juga rendah; untuk tegal umumnya tenaga kurang intensif dan pada keduanya tenaga hewan jarang digunakan. Tanaman-tanaman yang diusahakan terutama tanaman-tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan.
3.      Sistem Sawah
Merupakan tehnik budidaya yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan pengolahan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan. Ini dicapai dengan sistem pengairan yang sinambung dan drainase yang lambat. Sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun palawija; dibeberapa daerah tanaman tebu dan tembakau sangat bergantung padanya.
4.      Sistem perkebunan
Baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar ( estate) yang dulu milik swasta asing dan sekarang kebanyakan perusahaan Negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, kopi, the, dan cokelat yang merupakan hasil utama. Akan tetapi dibandingkan dengan kemajuan di dunia berkembang, masih jauh ketinggalan.






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Geogarafi pertanian merupakan kegiatan yang mengkaji pertanian di berbagai belahan bumi sebagai hasil interaksi manusia dengan alam dan juga mengkaji pola-pola dari kegiatan pertanian yang bervariasi dari tempat-tempat, meliputi segala kegiatan pertanian pada ruang dan waktu pertanian. Pentingnya geografi pertanian adalah bahwa hal itu memberikan bantuan dan panduan untuk para pengambil keputusan: pertanian spesialis, yang ingin memperbaiki struktur pertanian; makanan ekonom, yang ingin meningkatkan produksi bahan pangan; insinyur irigasi, yang berencana untuk memperkenalkan skema irigasi baru; perencana daerah, yang sedang mencari lokasi yang paling menguntungkan untuk rekreasi daerah; insinyur transportasi, yang harus meletakkan rel baru jalur jalan; demografis perencana, yang rencana layanan publik dan utilitas, dan banyak spesialis lainnya. Pertanian meliputi semua tumbuhan, burung dan hewan unggas produk untuk konsumsi langsung atau tidak langsung oleh manusia. Selain dari makanan, pertanian memenuhi banyak kebutuhan manusia lain dari budidaya tanaman untuk pemeliharaan binatang. 

 TIPE– TIPE PERTANIAN YANG MELIPUTI KONSEP, METODELOGI DAN DASAR PERTANIAN
A.    Perkembangan Konsep Pertanian
Ada 2 konsep dalam perkembangan pertanian sebagai jembatan perkembangan pertanian modern, antara lain :
1.      Sejak Awal
Pada awal dikembangkannya pertanian di bumi ini, konsep pertamanya adalah pemenuhan kebutuhan pangan manusia. Dicarilah berbagai cara agar supaya pangan yang ada di dunia ini tetap lestari dan tidak habis. Kehidupan purba memulainya dengan ditandainya perubahan pola hidup dari berladang dan berpindah menjadi menetap di suatu daerah. Pada konsep awal ini, pertanian menjadi sektor dasar yang merupakan pijakan dari sektor-sektor lain karena ini memang suatu ‘fitrah’ dari sektor berbasis sumber daya seperti pertanian. Hal ini menyebabkan pertanian terintegrasi cukup baik ke dalam kebijakan ekonomi makro. Oleh karena itu, pada tataran konsep dasar ini, pertanian bisa berkembang pesat.
2.      Pengembangan Varietas Unggul
Dalam perkembangan pertanian semakin mengalami kemajuan,  yaitu konsep pertanian sudah mengarah pada pemuliaan spesies pertanian yang mencari varietas-varietas yang memiliki keunggulan tersendiri dan lebih menguntungkan manusia. Konsep ini muncul sebagai bagian dari peningkatan kualitas setelah adanya peningkatan kuantitas dari konsep pertama. Didapatlah varietas-varietas dengan keunggulan tertentu.

Kedua konsep ini dapat dikatakan sebagai konsep dasar pertanian yang walau berubah seperti apapun kehidupan di muka bumi ini, kedua konsep akan terus dipakai.
Kini, konsep pertanian modern bukan hanya membahas usaha untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia dan pemuliaan spesies pertanian, tetapi sudah lebih ke arah bagaimana cara optimalisasi usahatani untuk menghasilkan bahan pangan yang bermutu, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Di dalamnya juga termasuk usaha peningkatan teknologi pertanian agar pertanian berjalan lebih efektif dan efisien. Inilah perkembangan konsep pertanian selanjutnya. Konsep ini merupakan penggabungan dari dua konsep awal yang terkesan berjalan sendiri-sendiri. 
B.     Metodologi
Untuk klasifikasi atau karakteristik pertanian ke jenis pada tingkat mikro-unit terbaik penyelidikan adalah memegang operasional yang telah ditetapkan sebagai satu-satunya unit operasi pertanian. Dan untuk studi tingkat makro, data unit tersebut dapat dikumpulkan dan di rata-ratakan. Tapi saat melakukan sehingga data tidak harus mengacu pada unit daerah dan tidak boleh secara absolut; jika tiba pada kesimpulan kemungkinan akan keliru.
Jenis pertanian harus diidentifikasi berdasarkan internal (melekat atau endogen) atribut pertanian. Di sini orang tidak boleh menggunakan eksternal (eksogen) atribut sebagai dasar untuk tipologi pertanian, meskipun ini mungkin bisa menjelaskan mengapa di daerah tertentu dan waktu, masing-masing jenis pertanian telah berkembang, karena dalam praktiknya, peran atribut eksternal tidak dapat diukur atau ditimbang oleh satuan yang sama seperti yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan internal dan eksternal pada pembentukan jenis pertanian.
Dampak ini bisa lebih baik dibuktikan dengan menganalisis secara terpisah keterkaitan antara tipe pertanian. Dampak ini bisa lebih baik dibuktikan dengan menganalisis secara terpisah keterkaitan antara jenis pertanian kondisi pembangunan mereka.
Teknik yang tidak menjamin seperti keterbandingan tidak dapat direkomendasikan, namun halus dan kuantitatif mereka berada. Sejumlah metode telah diterapkan untuk pengelompokan fitur multi unit, yaitu bentuk sederhana ke yang paling rumit. Upaya-upaya juga telah dilakukan untuk mengembangkan metode baru dan asli untuk memenuhi persyaratan untuk studi tipologis. Karena data yang tersedia dan metode pengolahan berbeda dalam berbeda dalam setiap bagian dari kata. Penerapan metode tipologis tersebut menjadi semakin penting bagi studi mengenai tata ruang pertanian dan perubahan di dalamnya. Sebagai hasil hipotesis pembangunan pertanian masa depan dapat berhasil.





C.    Tipe-Tipe Pertanian
Pada masa yang lampau karakteristik yang ada didalam pertanian telah menarik perhatian para sarjana. Baik yang di bahas dalam lingkup nasional, regional maupun dunia internasional.
Hasil dari studi yang membahas tentang hal tersebut tidak bermanfaat sebagaimana yang diharapkan. Karena fakta bahwa prinsip – prinsip dan metode yang diterapkan di berbagai pertanian di daerah – daerah tidak sama karena terpengaruh oleh karakteristik alam didaerah pertanian yang bersangakutan.
Banyak dari kelompok outhors mengunakan metode yang berbeda, generalisasi yang di peroleh dari studi tersebut sering tidak efektif dan cenderung gagal sebagai hasil karena hasil mereka tidak sesuai dengan apa yang ada.
Klasifikasi tipe pertanian (tipologi pertanian) adalah sebagai dasar penting dalam perencanaan pertanian. Karena didalam klasifikasi pertanian dibedakan berbagai macam pertanian yang ada baik berdasarkan tanaman yang ditanam, lahan yang digunakan dan pengolahan lahan tersebut. Geografi pertanian sebagai sutau disiplin ilmu dan penerapan prktisn untuk memecahkan masalah yang ada didalam pembanguna pertanian tersebut di mana di perlukan pengetahuan mengenai keadaan yang ada di daerah yang akan di kembangan sebagai pertanian baik dalam skala nasional, regional maupun dunia internasional dimana kesaman dan perbedaan antara berbagai pertanian dalam ruang dan waktu dapat di pahami dengan baik. Tujuan ini tidak akan tercapai jika individu aspek atau karakteristik dari pertanian merupakan studi secara terpisah (Kostrowicki, 1977): itu bisa, bagaimanapun, dapat dicapai dengan studi terkoordinasi sosio-ekonomi, operasional, produksi dan pertanian karakteristik struktural dari suatu daerah.
Skema awal dari tipologi pertanian yang lebih baik guna memperoleh pengetahuan tentang pertanian yang melekat dari karakteristik dan kecenderungan dalam perubahan organisasi spasial pertanian pertama kali dibuat di Polandia. Hal ini didasarkan pada diskusi yang luas dari prinsip-prinsip, kriteria, teknik dan metode tipologi pertanian. Hal itu disampaikan oleh Uni geografis internasional (IGU) Komisi Pertanian tipologi ke IGU Regional Conference diadakan di Hungaria pada tahun 1971 (Kostrowicki, 1971), dan kemudian ke XXIII geografis Kongres Internasional Kanada (Kostrowicki, 1971). Baru, versi perbaikan dari skema, di mana diskusi di Komisi ke-5 pertemuan yang berlangsung di Hamilton, Kanada (Reeds, 1975), adalah diperhitungkan, itu dijabarkan dan diterbitkan pada tahun 1974 (Kostrowicki, 1974). Diskusi di komisi-7 pertemuan di Fontenay-aux-Roses (Perancis), menyebabkan elaborasi dari versi perbaikan lebih lanjut dari skema dunia jenis pertanian, yang diterbitkan pada tahun 1976 (Kostrowicki, 1976). Hasil aplikasi dari versi yang di beberapa negara telah dipaparkan dan didiskusikan pada pertemuan ke-8 Komisi diadakan di Odessa di 1976 (Kostrowicki dan Tyszkiewics, 1979).
1.      Tujuan Pengolongan Pertanian
Penggolongan ini di lakukan oleh IGU yakni :
a.       Mengeksplorasi prinsip dan kriteria dan untuk mengembangkan teknik dan metode untuk mengidentifikasi jenis pertanian;
b.      Mengidentifikasi jenis pertanian maupun transformasi sehingga mereka yan digunakan untuk mengidentifikasi perubahan yang terjadi dalam pola pertanian dengan tujuan untuk menerapkan hasil yang diperoleh untuk perencanaan dan / atau untuk peramalan perkembangan pertanian selanjutnya.
Dilihat dari tujuan pengolangan pertanian tersebut dimaksudkan untuk mempermudah di dalam mengidentifikasi jenis pertanian dengan karakteristik tertentu, dan pada bagian ke dua selain utuk mengidentifikasi pertanian juga mengantar mereka pada perubahan yang terjadi dalam pola pertanian dengan tujuan untuk menerapkan hasil perencanaan yang di peroleh. Jadi, pada bagain kedua tersebut hanya di gunakan untuk mengembangakan atau melanjutkan perencanan yang telah di buat dan untuk meramlakan pertanian di masa yang akan datang.
Untuk pemahaman tentang jenis pertanian untuk tujuan ilmiah, faktor-faktor berikut harus diperhitungkan :
a.       Pertanian secara keseluruhan bukanlah penjumlahan komponen sederhana, namun sistem yang sangat kompleks yang saling berkaitan dan saling tergantung pada fenomena yang telah dikembangkan, baik kondisi alam maupun hasil dari proses sosio-ekonomi tertentu.
b.      Konsep pengolongan pertanian adalah taksonomi sistematis atau karakter. Jenis didefinisikan sebagai hasil dari hubungan timbal balik dari semua fitur khas pertanian, seperti sosial, operasional, produksi dan struktural. Eksternal (atau eksogen) kondisi (baik alam dan pesanan/permintaan), di mana lanskap pertanian berkembang, yang diperhitungkan agar dapat menjelaskan mengapa tipe tertentu telah muncul di daerah tertentu dan pada waktu tertentu.
c.       Gagasan tipe pertanian mungkin akan disusun dalam karakter ciri – ciri tertentu karena jenis pertanian mungkin disusun karena ada perintah. Perintah semacam tipologi dapat dibedakan sebagai mereka berkisar dari pertanian individu pertanian (memegang operasional), melalui unit-unit administratif seperti desa-desa, jenis pertanian global dan lain – lain.
d.      Konsep tipe pertanian juga dinamis sifatnya. Dengan pengaruh perubahan kondisi eksternal, fitur khusus pertanian terikat untuk berubah. Akhirnya, lama jenis pertanian cenderung menghilang dan baru secara simultan mengembangkan dan memperluas atas kedua wilayah lama dan baru.
e.       Akhirnya, untuk membuat studi pengelompokan yang  efektif, sebanding, memadai dan konsisten pilihan variabel yang mewakili fitur pertanian harus dilakukan. Perawatan harus diambil untuk memastikan bahwa variabel diadopsi untuk tujuan diagnostik mencakup semua aspek pertanian setepat dan selengkap mungkin. Geografis berpikir, model matematika, dan teknik kartografi pada akhirnya akan membuka jalan bagi penyusunan regional, nasional atau rencana global untuk pembangunan ekonomi pertanian yang didasarkan pada pengalaman masa lalu dan masa kini.
2.      Dasar – dasar pengelompokan pertanian
Hasil pembahasan komisi IGU, berhasil menyusun tipe-tipe pertanian dengan karakteristik yang ada didalamnya. Ini dapat diklasifikasikan ke dalam lima kelompok utama, yaitu, sosial dan kepemilikan, ukuran memegang, organisasi dan teknis (operasional), produksi, dan karakteristik struktural pertanian. Masing-masing kelompok ini terdiri dari sejumlah variabel pertanian. Variabel ini sangat membantu dalam mendapatkan yang lebih mendasar dan komprehensif penjelasan tentang organisasi spasial pertanian.
Ketika seorang peneliti mencoba untuk bekerja di luar tipologi pertanian urutan apapun yang dia temui dua masalah metodologis yang penting: pertama, pilihan cukup banyak atribut yang menjadi ciri pertanian, dan kedua, pilihan membandingkan teknik dan pengelompokkan karakteristik pertanian yang melekat sesuai dengan jumlah dikelola atribut pertanian sintetis seperti menutupi sebagian besar aspek pertanian.  Nilai absolut atribut pertanian akan dikonversi ke nilai-nilai relatif yang dinyatakan dalam berbagai unit konvensional, satuan berat, persentase, dan lain – lain, dalam rangka untuk membuat perbandingan. Normalisasi data turunan dipengaruhi oleh relatif mengganti setiap nilai atribut yang dipilih pertanian dengan menempatkan atau rating dengan memanfaatkan rentang kelas dunia atribut individu (Tabel 7. 1).
Tabel Peringkat Dunia Pengelompokan Petani
No

Kelas dan Tingkat
1
2
3
4
5
Sangat kurang
Kurang
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
A.
Sosial





1
Tingkat persentase lahan pertanian yang dimiliki, dikuasai atau dimiliki bersama oleh sekelompok orang di bawah hak-hak adat tradisional kepemilikan
<20
20-40
40-60
60-80
> 80
2
Tingkat persentase lahan pertanian dioperasikan di bawah buruh atau berbagi sewa-menyewa, atau lain dari yang mendarat perbudakan.
< 20
20-40
40-60
60-80
> 80
3
Tingkat persentase lahan pertanian yang dimiliki atau dilaksanakan di ownerlike kepemilikan sebagai seorang individu, sendi atau perusahaan milik pribadi
< 20
20-40
40-60
60-80
> 80
4
Tingkat persentase lahan pertanian dioperasikan oleh direncanakan secara sadar kolektif atau perusahaan negara.
<r 20
20-40
40-60
60-80
>80
5
Ukuran dalam hal kepemilikan sejumlah dipekerjakan secara aktif orang per satu memegang pertanian.
< 2
2-8
8-50
50-200
> 200
6.
Ukuran kepemilikan dalam dari total jumlah lahan pertanian di bawah sementara dan tanaman keras, dibudidayakan dan kasar padang rumput, lahan bera di hektar per satu memegang.
> 5
5-20
20-100
100-1000
>1000
7.
Ukuran dalam hal memegang bruto hasil pertanian konvensional unit * per satu memegang
< 100
100-1000
1000-10000
10000-100000
>100000
B.
pengoperasional





8
Input tenaga kerja dalam hal jumlah orang yang aktif bekerja di pertanian per 100 hektar lahan pertanian
<r 3
3-15
15-40
40-150
>150
9
Input daya hewan dalam hal jumlah kuda konvensional / dam unit. **
<2
2-8
8-15
15-30
>30
10
Input dari kekuatan mekanik dalam hal jumlah HP traktor dan mesin yg bergerak otomatis / menggabungkan, dll per 100 hektar tanah pertanian / cropland, taman, padang rumput dan padang rumput dibudidayakan
<6
6-15
15-35
35-90
> 90
11
Pemupukan kimia dalam hal jumlah dalam kilogram pupuk kimia yang digunakan per satu hektar tanah pertanian tingkat
< 10
10 – 30
30 – 80
80 – 200
> 200
12
Irigasi diukur dengan tingkat persentase lahan beririgasi dari semua sistem irigasi untuk tanah pertanian total.
< 10
10-25
25 – 50
50 – 80
>80
13
Intensitas penggunaan cropland dalam hal tingkat persentase dipanen terhadap total tanah yang subur
< 10
10-30
30-70
70-130
>130
14
Populasi ternak dalam jumlah konvensional / besar / hewan unit per 100 hektar lahan pertanian
<10
10-30
30-80
80-160
>160
C
Produksi





15
Produktivitas lahan dalam hal bruto hasil pertanian di conventiona unit per satu hektar lahan pertanian
< 5
5 – 2-
20 – 45
45 – 100
> 100
16
Produktivitas tanah pertanian dalam arti bruto hasil pertanian dari tanah pertanian per satu hektar tanah pertanian sebenarnya.
< 5
5 – 20
20 – 45
45 – 100
> 100
17
Produktivitas tenaga kerja dalam hal bruto hasil pertanian konvensional unit per satu orang yang aktif bekerja di pertanian.
< 40
40 – 100
100 – 250
250 – 800
>800
18
Komersial produktivitas tenaga kerja dalam hal komersial / dijual atau dikirim dari produktivitas pertanian dalam arti komersial / dijual atau dikirim dari produksi pertanian konvensional unit per satu orang yang aktif bekerja di pertanian.
< 20
20 – 60
60 – 180
180-600
>600
19
Tingkat komersialisasi sebagai tingkat persentase komersial untuk kotor hasil pertanian.
<20
20-40
40-60
60-80
>80
20
Produksi komersial tanah sebagai jumlah komersial memegang sebuah pertanian terkonsentrasi pada sedikitnya jumlah item.
< 3
3-12
12-30
30-80
> 80
21
Tingkat spesialisasi yang dinyatakan sebagai koefisien sejauh mana bagian komersial produksi pertanian memegang pertanian terkonsentrasi di sedikitnya jumlah item.
<0.1
0.1-0.2
0.2-0.4
0.4-0.8
> 0.8
D
Struktural





22
Tanah di bawah pohon abadi, semak, tanaman merambat dan semi-tanaman keras yang menutupi tanah tanpa rotasi selama beberapa tahun sebagai persentase dari total lahan pertanian.
< 10
10-20
20-40
40-60
>60
23
Permanen leys *** padang rumput termasuk lapangan rumput dalam sistem dan Fallows saat ini jika digunakan untuk merumput sebagai tingkat persentase produk-produk hewani terhadap total produksi komersial pertanian di unit konvensional.
< 20
20-40
40-60
60-80
>80
24
Tanah di bawah tanaman pangan utama / dimakan biji-bijian, umbi, akar dan umbi tanaman, sayuran, buah-buahan sebagai persentase dari total lahan pertanian.
<20
20-40
40-60
60-80
> 80
25
Produksi kotor umum penekanan / orientasi sebagai tingkat persentase produk hewani dalam total pertanian
< 20
20-40
40-60
60-80
> 80
26
Umum komersial penekanan / orientasi sebagai tingkat persentase komersial produk-produk hewani terhadap total produksi komersial pertanian di unit konvensional.
< 20
20-40
40-60
60-80
> 80
27
Produksi tanaman industri untuk digunakan hanya atau terutama setelah industri pengolahan sebagai persentase sebagai persentase berat hasil pertanian di unit konvensional
<20
20-40
40-60
60-80
Ø  80
·         * 100 kilogram gandum diterima sebagai salah satu unit konvensional
·         ** di hosepower
·         *** sementara di bawah tanah rumput
Pengambilan kelas atau peringkatan luas dari indeks akan di gunakan di negara – negara dimana data tidak lengkap sehingga dari pengelompokan dalam table tersebut dapat di gunakan untuk mengkelompokan individu dengan multi unit daerah masing – masing.
            Pembandingan dan pengelompokan petani menjadi berbagai kelompok harus mencakup Derek poin, teknik yang di gunakan didalam pengelompokan pertanian yang tidak menjamin seperti keterbandingan tidak perlu di rekomendasikan karena terlalu lemah.  Sejumlah metode telah diterapkan untuk pengelompokan fitur multi unit, yaitu bentuk sederhana ke yang paling rumit. Upaya-upaya juga telah dilakukan untuk mengembangkan metode baru dan asli untuk memenuhi persyaratan untuk studi tipologis. Karena data yang tersedia dan metode pengolahan berbeda dalam berbeda dalam setiap bagian dari kata.
Penerapan metode tipologis tersebut menjadi semakin penting bagi studi mengenai tata ruang pertanian dan perubahan di dalamnya. Sebagai hasil hipotesis pembangunan pertanian masa depan dapat berhasil dan produksi, sebagian diairi dengan maksimal dan / atau diairi dengan sedikit air saja, hal ini berpengaruh pada  pertanian produktivitas.
 Geografi Pertanian
Alam pertanian atau domain. investigasi geografis lingkungan fisik relevansi-pertanian sangat diperlukan alat cocok dilibatkan dalam mengidentifikasi perbedaan regional dasar dalam pembentukan asosiasi pertanian dan geografis. Selanjutnya, hal itu merupakan persyaratan penting dalam memahami jenis pertanian yang dihasilkan. variasi spasial kompleks pertanian dalam konteks formasi pertanian yang tidak biasa di negara besar seperti India sejak bantuan masing-masing, wilayah iklim atau tanah memiliki karakteristik sendiri yang khas daerah atau lanskap pertanian. Biasanya, memang agak sulit untuk menilai relief, iklim atau karakter tanah di suatu negara secara keseluruhan. India, misalnya, terdiri dari sejumlah fitur relief, ratterns menyeimbangkan kelembaban dan jenis tanah, semua yang cukup unik
itu sangat berpengaruh signifikan bagi mereka yang telah membuat India menjadi sebuah negara dengan daerah memiliki asosiasi tanaman produksi yang berbeda, namun pertanian gandum tradisional intensif berlaku. Pertanian Namun, tidak banyak melebihi tingkat subsistensi. Bahkan, ini telah berkembang selama periode yang cukup lama dibandingkan dengan orang-orang Amerika Serikat, Kanada dan Australia. Tanah India itu sendiri bervariasi nyata dari tempat ke tempat lain dalam hal kesesuaian untuk pertanian: Dalam utara-selatan
banyak arah variasi dalam fitur yang baik . Sebuah ucapan kontras diucapkan sehubungan dengan keberpihakan hal tersebut dapat dilihat langsung dari Kashmir sampai ke Kanyakumari. Saksi Himalaya besar, dataran rendah berbaring luas, bukit-bukit yang relatif tinggi dan dataran tinggi besar. Jadi, bukannya menarik kesimpulan dari deskripsi pertanian saja, itu diinginkan untuk mempertimbangkan peran-ciri fisik di berbagai daerah pertanian.
Oleh karena itu, pola pertanian sekarang dan rencana perkembangan masa depan, harus dipahami dan dirumuskan dengan  melihat kondisi alam dan sosial yang berlaku. Selain itu, seorang pengamat lingkungan alam harus dilakukan oleh ahli geografi pertanian dalam rangka memahami pola pertanian dengan tujuan untuk mempersiapkan keadaan yang seimbang sesuai rencana pembangunan pertanian. argumen ini didasarkan pada tiga hal :
(i) survei lingkungan alam menyediakan kerangka kerja yang cocok di mana analisis sistematis pola tanam dan memelihara ternak dapat dibangun; (ii) memberikan bagian dari dasar dimana suatu kebijakan secara keseluruhan dapat dirumuskan,- Dan (iii) dilaksanakan dengan baik langkah-langkah tersebut untuk membantu perencanaan di kantor dan pelaksanaan di lapangan
Pertanian bukan hanya pertumbuhan tanaman, melainkan lebih merupakan bentuk ekologi diterapkan. Kedua meningkatkan tanaman dan peternakan tergantung pada lingkungan alam yang memiliki keterbatasan. Hal ini dimungkinkan untuk mengubah ekosistem alam di wilayah kering dan semi kering, tetapi hal ini dapat dilakukan hanya dengan biaya sangat berat. Awalnya sistem pertanian yang diatur oleh kondisi fisik yang terkait sampai yang terakhir dimodifikasi. Setiap bagian dari dunia yang kontras atribut daerah pertanian sebagian besar mencerminkan perbedaan dalam lingkungan. Tugas pertama dari geografi pertanian karena itu untuk memeriksa lingkungan, untuk, bersama-sama mereka merupakan faktor utama dalam menggambarkan dan menginterpretasikan  pola praktek pertanian. Pada saat yang sama, ada situasi tertentu di mana faktor-faktor fisik baik penting semua atau tidak signifikan ketika lingkungan telah mengalami perubahan buatan manusia. Di India. misalnya, budidaya kapas, tebu dan beras dibatasi oleh faktor fisik sampai mereka diubah, sedangkan jowar (Sorghum vulgare) dan kelompok kacang(biji-bijian atau tanaman pakan ternak) dapat tumbuh hampir di mana-mana. Namun, hubungan antara penggunaan lahan untuk pertanian dan kondisi fisik belum diteliti secara sistematis dan menyeluruh di berbagai wilayah dunia. Sumber yang tersedia pada subjek berisi informasi yang sangat sedikit tentang geografi tanaman ekologi. Sebuah studi tentang cara di mana kondisi fisik mempengaruhi pola penggunaan lahan pertanian, Oleh karena itu diperlukan. Ini harus luas dalam bentuk penjelasan aspek temporal spatio-variabel fisik yang tampak dari relevansi pertanian.
Dalam area yang tetap, fisik dan lingkungan non-fisik tidak dapat terkotak. Ini adalah fakta universal yang banyak saat ini pola penggunaan lahan pertanian adalah produk dari aktivitas manusia masa lalu dan modifikasi yang berbeda-beda kondisi fisik mana manusia telah diperkenalkan dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun faktor fisik dasar mempengaruhi pertanian medan, iklim, tanah, dan sumber air-tetap sama dan saling terkait. Iklim dimodifikasi oleh ketinggian dan aspek lereng, tanah dengan hujan dll. Peran mereka secara individual atau kolektif dalam variasi pertanian tidak pernah bisa dihilangkan.
Medan
            Detail mencakup daerah baik oleh unsur-unsur relatif relief, kemiringan rata-rata dan indeks diseksi (Vijay Sharma, 1968). Deskripsi kuantitatif variasi regional dalam besarnya elemen-elemen ini akan memperkuat analisis penggunaan lahan. Banyak ahli geografi pertanian telah menganalisis pengaruh medan pada sektor pertanian dan itu memang memainkan peran penting dalam penggunaan lahan ¬ variasi. Jadi, ia memiliki pengaruh paling kuat pada penggunaan lahan dan pertumbuhan dan distribusi tanaman. Terutama aspek yang berpengaruh terdiri dari bentang alam daerah beragam dan litologi. Dalam kasus-kasus seperti geografi pertanian dimulai dengan morfologi daerah tersebut. Aspek yang paling signifikan dari tiga daerah, yaitu, ketinggian, kemiringan dan pola drainase, latihan baik langsung dan pengaruh tidak langsung terhadap penggunaan lahan pertanian. Dampak langsung dari daerah beroperasi khususnya melalui elevasi, relief kasar, dan kemiringan. Ketiga faktor menentukan kecepatan dan mekanisasi budidaya pertanian dan tingkat aksesibilitas dan banjir pada tingkat yang lebih rendah. pengaruh tidak langsung adalah jelas dalam pertanian dengan memodifikasi iklim dan perubahan konsekuensial di dalam tanah dan pola erosi.
pengaruh ketinggian pada pertanian
Urutan ketinggian adalah penurunan tekanan udara dengan peningkatan ketinggian. onal kasus-seperti di negara India-Himalaya fenomena ini telah di amati sejak efek penurunan tekanan diamati umumnya hanya berada di atas ketinggian h di mana iklim kontrol tersebut pada temperature, curah hujan, dll. membatasi pemanfaatan lahan pertanian. Pada saat yang sama, pada ketinggian 3.500 m dan di atas tekanan atmosfer menurun menyebabkan mual dan kegiatan pertanian tidak dapat dilakukan meskipun banyak yang menguntungkan untuk tanaman peliharaan. Biasanya udara dijernihkan dari kenaikan tingkat tinggi gunung berpengaruh pada transpirasi tanaman, yang sayangnya membatasi pertumbuhan.
Di daerah tropis, ketinggian signifikan khusus untuk pemanfaatan lahan untuk pertanian. suhu dan tidak jarang dalam kondisi kelembaban yang terkait dengan peningkatan elevasi  membuat daerah-daerah tersebut dihuni (Klages, 1958) untuk pertanian masyarakat. menekankan bahwa ada batas atas ke lokasi tanah yang menguntungkan untuk nits dan yang sangat sering tidak terjadi pada elevasi tetap di mana-mana. Pada ujungnya ketinggian bervariasi dengan kondisi ekonomi. pada saat harga depresi pertanian tinggi dan biaya produksi relatif rendah. Atau mungkin mencerminkan kolonisasi iltural panjang margin dataran tinggi. Secara luas, lokasi yang bervariasi ed tanah dengan ukuran massa dataran tinggi, dengan garis lintang, dan dengan PEDY nya, konsekuensi sekunder penting dari elevasi meningkat, baik. ekonomis yang signifikan, busur: fi) mengalami penurunan suhu, (ii) meningkatcurah hujan, (iii) meningkatkan kecepatan angin, dan (iv) tanah yang buruk. 

Ketinggian dan Suhu

Tidak ada deskripsi lingkungan fisiologis selesai tanpa komentar pada kondisi temperatur ada. Suhu menurun dengan ketinggian karena ke udara dijernihkan dengan  memiliki isi yang rendah karbon dioksida, kelembaban dan partikel eter. Akibatnya sinar matahari melewati udara dengan efek pemanasan kurang dan proporsi tinggi radiasi matahari mencapai permukaan tanah di puncak gunung yang dengan cepat memanas. Hal ini pada gilirannya dapat menyebabkan pengeringan tanah ekstrim. Sebaliknya, permukaan tanah cepat kehilangan panas dalam radiasi bebas di malam hari. Oleh karena itu, menyebabkan tanah di dataran tinggi sering kering serta beku, sehingga membuat bahaya untuk kegiatan pertanian. Selanjutnya, efek dari peningkatan ketinggian tidak sama dengan garis lintang tinggi. Pada kasus terakhir, sinar matahari selalu jatuh pada sudut miring ke permukaan tanah. Mereka harus menembus selimut tebal atmosfer dan tersebar di permukaan yang relatif lebih besar. Namun, lintang tinggi memiliki beberapa kompensasi dari hari-hari panjang selama musim panas. Hal ini menyebabkan beberapa kesamaan dalam kehidupan tanaman di kerucut garis lintang dan ketinggian yang berbeda. Misalnya, di permukaan laut di daerah beriklim dingin, seperti juga di 4.575-6.100 m di beberapa daerah khatulistiwa, jenis konifera pohon berdaun jarum tidak jarang diberikan faktor-faktor lingkungan lainnya  yang menguntungkan. Perlu dicatat bahwa dalam zona ini garis lintang dan ketinggian, zat hara di temukan.

Di sini sudut kemiringan dan arah adalah variabel yang signifikan. Tingkat selang yang normal karena itu sangat bervariasi dan suhu di permukaan tanah akan bervariasi masih lebih luas sesuai dengan kemiringan lereng dan exposirre tergantung pada penutup tanah

Ketinggian dan Pengendapan
Peningkatan curah hujan dengan ketinggian mungkin menjadi salah satu yang penting bagi pertanian selain penurunan suhu. Karena kapasitas untuk menahan kelembaban udara bervariasi secara langsung dengan suhu. Di tempat lain terjadinya kombinasi ketinggian tinggi dan hasil uap air yang cukup dalam hujan salju yang membuat kegiatan pertanian sangat sulit selain itu juga  suhu rendah dan curah hujan yang rendah juga membuat kesulitan pada pertanian.
Ketinggian yang lebih tinggi juga menyebabkan variasi dalam distribusi curah hujan baik pada skala lokal dan regional. Di atas angin lereng curah hujan biasanya kuat atau berat dan di sisi bawah angin itu jauh lebih kecil. Oleh karena itu, telah menyebabkan variasi regional dalam kegiatan pertanian dan pola tanam.

Ketinggian dan gerakan
Faktual dan informasi yang tepat terhadap gaya angin pada ketinggian tinggi adalah jarang dilakukan karena bahaya. dan tingginya biaya instrumen ilmiah yang diperlukan untuk pengumpulan data. Namun, diketahui bahwa angin kecepatan bervariasi dari satu daerah pegunungan yang lain, dari lembah ke lembah dan bahkan dari lereng ke lereng. Semuanya tergantung pada alam serta penutup kawasan

Ketinggian dan  tanah
Tanah merupakan hasil disintegrasi dari batuan yang mendasari namun lebih karena dari pengaruh iklim, vegetasi dan topografi pada produk cuaca maka terbentuk lah tanah. Di daerah pegunungan, tanah tidak mendapatkan begitu baik akibat adanya gerakan massa moderat, erosi fluvial yang kuat, gerakan angin yang kuat dan suhu rendah. Semuanya bersama-sama mereka menghambat. Mekanisme lereng tanah yang mengalami erosi tinggi nyaris membuat tanah rusak. Namun, pada tekstur tanah halus terkikis terjadi pada teras sungai, dataran banjir

Kasar Relief dan Budidaya
Relief Kasar suatu wilayah menentukan nilai dari daerah untuk lahan pertanian subur. Ini adalah efek dari penilaian komparatif zona ketinggian, relief absolut, relatif relief , dll suatu daerah. Tidak seperti zona ketinggian, daerah relief mutlak diperoleh dengan bergabung puncak individu dan rentang, yaitu poin tertinggi, mungkin karena itu disimpulkan bahwa kekasaran akan meningkatkan potensi penurunan pertanian.

Pengaruh dari Lereng
Kemiringan lahan juga merupakan salah satu aspek penting yang mempengaruhi fisiogafik penggunaan lahan pertanian suatu daerah. Efek dari lereng pada pertanian mungkin baik langsung dan tidak langsung. Pengaruh langsung paling jelas dari lereng adalah dalam bentuk pembatasan pada budidaya dan aksesibilitas. Pengaruh tidak langsung dari lereng memanifestasikan dirinya dalam modifikasi pedological dan iklim.

Iklim 
Sejumlah besar variasi iklim di bumi telah mengakibatkan terutama dari rotasi dan revolusi. tidak sama distribusi tanah dan air, dan ketidakrataan permukaannya. Dari semua pengaruh geografis yang dikenakan manusia, iklim tampaknya yang paling potensial. Ini merupakan pengaruh yang tidak ada individu atau ras bisa lepas. Di darat atau laut, di dataran atau pegunungan, di  masyarakat primitif atau beradab, manusia harus menghadapi iklim hampir pada istilah sendiri.Dalam sebuah, ukuran besar, iklim yang menentukan di mana orang dapat hidup dan berkembang, apa tanaman ia mungkin meningkatkan, apa jenis rumah dia tepat dapat membangun, apa jenis pakaian yang mungkin mengenakan, dan apa hama dan penyakit, ia harus memerangi (Whitbeek, 19.321. Kemampuan memproduksi tanaman-potensi daerah tertentu terutama tergantung pada kondisi iklim dan tanah yang ada. Karena faktor iklim mengerahkan terutama pengaruh regional terhadap kehidupan tanaman, perbedaan dalam perilaku dari tanaman atau sekelompok tanaman lebih luas daerah, sebagai dalam keadaan tertentu atau sekelompok negara, dapat dianggap sebagai terutama karena perbedaan dalam climatic daripada kondisi tanah (Klages, 1958). 
Suhu 
            Kondisi Suhu telah jauh lebih tidak menentu dari tahun ke tahun dibandingkan kondisi curah hujan di setiap wilayah pertanian. Namun, rentang tahunan besar mungkin sangat signifikan di zona yang berbeda menimbulkan dua atau lebih musim tanam. Untuk alasan ini, khususnya di India, berbagai tanaman. yang. tropis. sub-tropis dan subtropis yang tumbuh. Tanpa kondisi suhu yang tepat, perkecambahan benih dan pertumbuhan tanaman yang terbelakang. Tempefature mengatur semua proses fisik kimia dan metabolisme tanaman.Proses metabolik mulai dari suhu minimum tertentu dan meningkat dengan meningkatnya suhu hingga mencapai maksimum pada suhu yang disebut optimal. Selanjutnya, dengan kenaikan suhu di atas tingkat optimal kegiatan metabolisme melambat sampai berhenti pada suhu yang disebut maksimal. Setiap spesies memiliki sendiri minimum dan maksimum yang di luar aktivitas hidupnya berhenti (Kochhar, 1967). Ini adalah pengetahuan umum bahwa suhu atmosfer secara bertahap menurun dari khatulistiwa menuju kutub. Jadi, dari sabuk khatulistiwa ke lingkaran Arktik berbagai tanaman dibangkitkan karena mereka membutuhkan untuk pertumbuhan kondisi suhu aitierent. 
Tekanan Sistem 
Sistem Tekanan berarti sistem sirkulasi individu atmosfer tekanan tinggi atau rendah. efek Terhadap cuaca selalu tidak langsung. Grafik sinoptik mengungkapkan bahwa tekanan seluruh vriries dunia mencolok dari tempat ke tempat. Tekanan tidak statis baik vertikal atau horisontal.Biasanya, menurun upwai dengan udara dijernihkan. Pada elevasi lebih tinggi khususnya atas masalah fisiologis 3.050 m seperti mual, sakit, respirasi sulit. dll dihasilkan dari tekanan udara rendah mencegah petani untuk membudidayakan tanah pada ketinggian tersebut. 
Apalagi, tekanan udara sangat erat terkait dengan elemen lainnya cuaca. Bahkan, itu adalah fenomena sebab-efek, yang jelas dari Charts sinoptik. Dalam bulan Desember dan Januari, misalnya, sebuah sel tekanan tinggi umumnya mapan atas bagian barat laut benua India tetapi dengan utara gerakan matahari, naik suhu dan sel tekanan tinggi cenderung mendisipasi.Tekanan minimum tercapai pada bulan Juni dan Juli saat suhu di puncaknya. tekanan Air tetap rendah selama bulan Juni, Juli dan Agustus. Pada tekanan September mulai membangun karena penurunan suhu dengan ayunan selatan matahari Dari November ke area Januar 'tetap terutama bawah kontrol ekstensi tekanan tinggi. Irama musiman di tekanan menimbulkan pengembangan massa udara dan sistem angin yang pada gilirannya membawa tentang banyak perubahan dalam kondisi cuaca. Misalnya, dengan intensifikasi tekanan selama kondisi Desember anticyclonic lengkap ditetapkan dan massa udara subsident menjadi urutan hari. 
Massa Udara dan Angin 
Massa udara dapat menempuh jarak yang sangat jauh tergantung pada kekuatan mereka, lagu, dll. Mereka-membawa-karakteristik asli mereka meskipun selama proses-ini bisa secara bertahap diubah. Atas dasar suhu massa udara ditandai sebagai 'kutub' atau 'tropis', dan berdasarkan kelembaban, sebagai 'maritim' atau 'benua'. Menjadi lembab ini setelah mereka menyeberangi lautan. Namun, ketika mereka berasal dari benua itu, mereka becbmecontinental dan karena itu kering. Dengan demikian, menjadi banyak jenis dan memiliki karakteristik yang khas, massa udara menyebabkan perbedaan dalam kegiatan pertanian di wilayah di mana mereka mengganggu. 
Selama musim dingin ekstensi dingin, kering, utara, massa udara ekstra-tropis benua yang lebih tinggi dari garis lintang dan ketinggian tinggi sebelah adalah fitur umum di India barat laut.Mereka menyebabkan luas kondisi suhu rendah mempengaruhi tanaman musim dingin seperti yang kadang-kadang disertai oleh es, hujan es, dll.
Angin memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung banyak tanaman. Dampak langsung dari angin yang kuat adalah sepenuhnya alam mekanik, yaitu dalam bentuk tanaman mencabut dan penebangan. Pada lereng terkena angin kencang juga dapat memberikan penampilan asimetris untuk tanaman (khususnya untuk tanaman hortikultura) dengan meninggalkan sedikit atau tidak ada cabang dan daun di sisi angin bertiup. Rendah tanaman seperti kacang tanah. kentang dan kacang-kacangan dan bahkan mereka yang berkembang dengan baik rimpang kurang rentan terhadap angin. Di beberapa bagian dunia, sehingga angin menjadi turbulen yang dimuat dengan debu. Kadang-kadang badai tersebut begitu kuat sehingga mereka mencabut tanaman dan menerbangkan tanaman dipanen dari ladang. Jenis fenomena yang paling umum di barat laut India selama bulan Mei dan Juni. Gangguan ini kadang-kadang dalam jangka waktu pendek, tapi kekerasan di alam dan sering mengambil bentuk badai debu tebal. 
Salju
Secara umum, ada dua tempat utama di mana salju turun, yaitu pada ketinggian yang lebih tinggi dari garis lintang rendah dan pada ketinggian lintang rendah lebih tinggi. Salju menutupi sementara dan intermiten mana jatuh untuk waktu yang singkat di musim dingin. Tapi di negara-negara di mana musim dingin yang panjang, menutupi salju tetap utuh selama berbulan-bulan bersama-sama. Lokasi tutupan salju abadi, Namun, bervariasi dari tempat ke tempat di permukaan bumi. Dekat khatulistiwa ini adalah tentang 1,880-6,100 m di atas permukaan laut, di pegunungan Himalaya di atas 4.575 m, di Pegunungan Alpen dan Pyrenees antara 2,440 dan 3.050 m; dan di Skandinavia utara sekitar 1.220 m. Di lintang kutub yang lebih tinggi turun ke permukaan laut.
            Derasnya hujan salju di musim dingin akhir adalah sama berbahaya karena dapat menyebabkan kematian sejumlah besar anak domba yang baru lahir. Apakah gembala biasanya bermigrasi ke lereng bersama dengan kawanan mereka ketika salju mengancam dan transhumance adalah fitur umum di bawah kondisi seperti itu. Selain itu, karena beratnya musim dingin semua jenis ternak busur bertempat di lintang yang lebih tinggi.
Ketika hujan salju terjadi di lintang yang lebih tinggi, membaca, trek bagal dan jalan setapak. 
Ini menghambat aksesibilitas ke ladang dan pasar. Secara umum, slackens semua aktivitas agriculturai kawasan. Pertanian adalah kegiatan dilanjutkan dengan munculnya musim panas.Sayangnya, kerugian besar sering terjadi di sepanjang sungai banjir mendadak yang disebabkan oleh massa besar salju mencair.
Kelembaban
            Kelembaban merupakan salah satu unsur utama UIE cuaca-dari sudut pandang petani dan memainkan peran penting dalam perubahan kondisi agroklimatnya dari satu tempat ke tempat.Oleh karena itu, diatur terpisah dari unsur lainnya iklim. Kelembaban, sebenarnya, adalah keadaan atmosfer terhadap bentuk gas H2O, yaitu uap air di dalamnya. 
            Dari banyak pengaruh yang mungkin bermanfaat kelembaban atmosfer tinggi terhadap pertumbuhan tanaman dua adalah yang paling penting. Pertama tanaman, banyak dapat menyerap kelembaban udara langsung dari undersaturated kelembaban tinggi. Kedua, kelembaban mempengaruhi fotosintesis di dalam daun tanaman. Kebanyakan tanaman tumbuh dengan baik pada kondisi kelembaban udara tinggi, karena sangat sering jenuh udara benar-benar berhenti transpirasi. Fortanier (1957) menemukan bahwa tingkat berbunga kacang tanah meningkat dengan meningkatnya kelembaban. Kelembaban tinggi di malam hari dianggap paling menguntungkan bagi tanaman. Breazeale dan McGeorge (1953) telah membuktikan bahwa jagung dan tanaman tomat yang ditanam di bawah kondisi kelembaban tinggi tidak hanya bertambah berat badan lebih tetapi mengembangkan sistem akar yang lebih baik.Selama musim panas kering, tanaman sering menunjukkan respon pertumbuhan jelas berbeda dengan hujan yang accompanier 'dengan kelembaban rendah (Chang, 1968). Jadi dapat disimpulkan bahwa thines lainnya sama, efisiensi penggunaan air akan meningkat dengan kelembaban yang lebih di udara.
Dew dan Hoar-Embun Beku 
            Sumber utama air untuk tanaman di daerah pertanian yang paling hujan atau irigasi. Di banyak bagian dunia, bagaimanapun, tidak hujan atau air tanah tampaknya cukup untuk pengembangan vegetasi. Di daerah tersebut kita harus mencari sumber lain dari air. seperti embun, embun beku-es, kabut dan kabut dan mungkin kontribusi mereka terhadap pertumbuhan tanaman.Sementara komputasi keseimbangan air, curah hujan harian sama dengan atau lebih dari 0,254 mm diperhitungkan. Namun, embun, embun beku-es, kabut dan kabut biasanya diabaikan karena tidak signifikan kontribusi mereka untuk anggaran air. 
            Embun-embun beku dan embun beku memiliki tiga efek yang berbeda dari sifat murah hati terhadap pertumbuhan tanaman. Pertama, mereka mencapai tanah saat air mengalir dari daun, dan dengan demikian membuat diri mereka tersedia untuk tanaman, pengisi dalam proses kelembaban tanah untuk tingkat tertentu. Kedua, air diserap oleh permukaan daun yang mengembun, dan digunakan langsung oleh tanaman karena penyerapan cepat dengan daun muda. Ketiga, mereka meningkatkan pertumbuhan tanaman bydelaying kenaikan suhu daun pada pagi hari berikutnya, sehingga mengurangi laju evapotranspirasi. Sejak zaman kuno, embun telah terakumulasi di kolam embun di daerah gersang mungkin untuk keperluan pertanian (Boyko, 1955).
Kabut dan Mist 
            Kabut, itu adalah kabut yang sangat tebal, benar-benar sangat mirip dengan awan rendah menggantung dan tampak sebagai massa padat tetes wrier kecil di lapisan bawah atmosfer. Ini dapat terbentuk baik oleh penguapan air hangat di udara cukup dingin atau oy pendingin udara sedangkan dalam kontak dengan tanah. Kabut disebabkan oleh kondensasi uap air di udara.Kondisi yang menghasilkan kabut dan kabut tidak jauh berbeda dari orang-orang yang menghasilkan embun.
            Sinar matahari merupakan faktor penting fisiologis besar untuk tanaman karena membantu dalam pembentukan klorofil dan mempercepat proses fotosintesis. Proses fotosintesis melibatkan produksi khusus, zat gula berbasis menjaga tanaman hidup. Ini adalah tindakan yang dihasilkan oleh sinar matahari pada masalah hijau (klorofil) di daun. Ini menjelaskan ketergantungan tanaman pada cahaya matahari untuk makanan dan pertumbuhan.  Sumber sinar matahari adalah matahari dan atribut yang tergantung pada sinar matahari.Jumlah cahaya yang jatuh di bumi bervariasi dari satu tempat ke tempat, namun intensitas, kuantitas dan durasi bergantung pada garis lintang, ketinggian, musim dan kondisi atmosfer di suatu tempat tertentu. Pada semua tempat di khatulistiwa, matahari bersinar selama 12 jam sehari sepanjang tahun. Namun, jauh dari equator: menuju kutub hari-hari menjadi semakin lebih lama selama musim panas. Reverse adalah kasus selama musim dingin saat hari relatif lebih pendek. Hal ini tampaknya untuk memperhitungkan fakta bahwa tanaman musim panas yang jatuh tempo cepat daripada yang musim dingin sejak mantan bisa mendapatkan cahaya yang diperlukan dan sinar matahari pada periode minimum yang mungkin. 
Curah Hujan
Curah hujan sebagai parameter ekologi utama IRA menciptakan berbagai usaha pertanian, jenis atau sistem di dunia. Ini adalah unsur cuaca dominan yang mempengaruhi intensitas dan lokasi dari sistem pertanian dan pilihan petani perusahaan. Hal ini juga menjadi bahaya iklim untuk pertanian bila ditandai dengan kejarangan, konsentrasi, intensitas, variabilitas, dan bisa diandalkan. Di India, misalnya, di mana pun hujan adalah padi berlimpah adalah populer juga sebagai tanaman umum; di mana kekeringan sementara memaksakan memeriksa pertumbuhan tanaman, pilihan petani jatuh pada budidaya sorgum, dan kondisi umum yang membatasi perusahaan terutama untuk pertumbuhan dari millet bulrush. Jadi, variasi karakteristik curah hujan mempengaruhi pertanian secara keseluruhan, dan oleh karena itu, ada kebutuhan untuk mengetahui secara rinci. Mereka menjadi lebih halus ketika tanaman tersebut. dipengaruhi oleh kondisi kelembaban di menabur, perkecambahan, menembak, menguntit dan pos dan pada jatuh tempo, pemanenan dan pengirik. Air memang merupakan faktor dasar dalam semua bidang tanaman-produksi. Ini semua lebih penting di daerah minimal, dimana curah hujan rata-rata atau normal pada umumnya diperlukan untuk produksi tanaman sukses. Di daerah seperti sistem produksi tanaman harus lebih atau kurang berkorelasi dengan faktor kelembaban (Klages, 1958).

Efektivitas Curah Hujan
            Curah hujan efektivitas biasanya dinyatakan sebagai jumlah aktual: ainfall minus mungkin penguapan total (Monkhouse dan Wilkinson, 1967). Ukuran hujan yang jatuh dalam waktu singkat mantra biasanya jauh lebih signifikan dari total rata-rata aktual atau dalam jangka waktu lama. Yang penting adalah, konsentrasi, intensitas dan kehandalan curah hujan dan evapotranspirasi. Ini menentukan efektivitas curah hujan-baik secara kolektif maupun individu.
            Kuantum curah hujan dan jumlah hari hujan mungkin cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan produksi tanaman tahunan yang sukses, asalkan mereka begitu alami tersebar bahwa hujan diterima pada waktu diperlukan. Namun, tidak demikian sejauh intensitas curah hujan, kehandalan, dll prihatin. Sebagai ekspresi, intensitas curah hujan adalah kecepatan di mana hujan turun dalam waktu 24 jam. Hal ini penting karena mempengaruhi intensitas erosi tanah oleh hujan dan manfaat air hujan untuk pertanian. Intensitas rata-rata (i) curah hujan dapat dihitung sebagai I=  (Monkhouse dan V.Rilkinson, 1971), di mana A adalah total curah hujan selama periode tertentu dan n adalah jumlah jam hujan atau jumlah hari hujan.
Curah Hujan Keandalan
            Curah hujan adalah variabel iklim yang paling penting menanamkan perintah kehendak atas penggunaan lahan pertanian. Jika curah hujan dianggap dalam hal tahunan, total bulanan dan mingguan, itu dapat menimbulkan kesan salah. Ini adalah penyimpangan curah hujan depan angka berarti bahwa benar-benar penting, khususnya di bidang pertanian tropis dan subtropis.Hal ini dapat juga berlaku untuk area pertanian yang menjanjikan lainnya lintang rendah. Tidak ada penilaian hujan dapat berarti tanpa penghargaan terhadap variabilitas dalam jumlah dari musim ke musim dan tahun ke tahun. Kecuali dalam beberapa sektor global, curah hujan terbatas di hampir semua distribusi musiman tersebut. Ini adalah fakta menyedihkan bahwa salah satu karakteristik curah hujan adalah lokalisasi ekstrem.
            Variasi jumlah curah hujan dari satu periode ke lain adalah akun tidak kecuali ini terkait dengan kebutuhan air tanaman, yang dapat secara tepat dan techinically didefinisikan sebagai 'konsumtif digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkirakan probabilitas dari jumlah yang ditentukan 'hujan dapat diperoleh dalam waktu satu tahun orduring tanaman-musim.Sebuah metode statistik standar probabilitas digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya curah hujan di atas nilai kritis kelembaban, yaitu penggunaan-konsumtif dari tanaman penting. Batas-batas curah hujan kritis (nilai kritis) untuk berbagai tanaman (gandum, barley, gram, tebu, beras, dll) bisa diperbaiki dengan memperhatikan penggunaan-konsumtif dari air dalam mm per hari. Kemungkinan terjadinya nilai kritis tertentu dapat dikerjakan oleh persamaan:
d=
Dimana x adalah nilai kritis yang ditetapkan, x adalah nilai rata-rata dan s adalah standar deviasi. Hasil yang diperoleh demikian, d diperlukan untuk mengacu pada tabel Fungsi Distribusi Normal, yang memberikan probabilitas dalam persentase. Dengan demikian, laporan yang dihasilkan probabiiity sebenarnya akan menjadi estimasi risiko tanaman jangka panjang dan merupakan ekspresi dari kebutuhan untuk mengembangkan fasilitas irigasi pada wilayah yang dinyatakan cocok untuk budidaya tanaman yang paling menguntungkan.
Evapotranspirasi Potensial
            Dari perbandingan curah hujan bulanan dengan evapotranspirasi potensial untuk berbagai stasiun suatu daerah, sangat mungkin untuk memperoleh gambaran tentang distribusi spasial dan periode pasokan air, dan defisiensi (air pola keseimbangan) dalam hubungannya dengan curah hujan bulanan . Dengan demikian ada kemungkinan bahwa setiap perhatian penyidik akan difokuskan pada sifat dari masalah air dan persyaratan di suatu daerah untuk peternakan tanaman sukses.
            Thornthwaite dan Mather (1955) mendefinisikan PE sebagai jumlah air yang akan hilang dari permukaan vegetasi completelycovered.with jika ada. Metode neraca air adalah suatu penelitian dari jumlah air bergerak melalui ycle-hidrologi, atau kontinuitas aliran air. Untuk situasi apa pun, keseimbangan air mungkin didefinisikan oleh parameter berikut:
Ppt - (PE-D) ± 5 ± Sc, di mana Ppc adalah curah hujan tersebut; FE adalah evapotranspirasi potensial; D adalah defisit; S adalah surplus dan Sc perubahan penyimpanan. Moisture masukan hanyalah sebuah fungsi dari karakteristik spasial dan temporal curah hujan.Jika jumlah curah hujan lebih besar dari PE dan tanah berada pada kapasitas lapangan, surplus air akan terjadi. Tanah dan karakteristik vegetasi bersama-sama mempengaruhi penyimpanan kelembaban tanah. Perubahan penyimpanan adalah ekspresi dari perbedaan kelembaban membawa overs dari satu tahun ke tahun berikutnya karena jumlah yang berbeda dari kelembaban tanah yang digunakan setiap tahun. Moisture defisit adalah ekspresi kuantitatif dari jumlah air yang tidak tersedia baik oleh curah hujan atau irigasi untuk mengimbangi kebutuhan air atau PE. Dasar (1948) klasifikasi iklim Thornthwaite adalah indeks kelembaban berasal dari hubungan nilai tahunan dari surplus kelembaban, defisit kelembaban dan evapotranspirasi potensial.
Moisture Index (I.,) diberikan sebagai :     
Nilai-nilai negatif dari Im menunjukkan kering dan nilai-nilai positif menunjukkan iklim basah.untuk menurunkan berat badan lebih rumus di atas diberikan kepada surplus daripada defisit.Mather (1963) benar menunjukkan bahwa lebih,. Veightage faktor surplus tidak dibenarkan mengisi ulang kelembaban tanah dalam satu musim sejak membaca dengan surplus air tidak dapat mengkompensasi defisit pada musim lain.
Oleh karena itu, Moisture Indeks dapat diberikan sebagai:
            Dengan menerapkan formula adonan di atas, yang diperoleh Mois; Indeks ure untuk banyak stasiun yang baik suatu wilayah dapat dipetakan dan daerah dibagi menjadi iklim dikenali. 
            Secara keseluruhan., Curah hujan tetap merupakan faktor utama membatasi potensi pertanian dan peternakan di daerah-daerah pertanian utama di dunia. Dengan menekan potensi irigasi, lahan kering marjinal, kegiatan pertanian di dalamnya dapat diperpanjang. Variasi luas dalam jumlah curah hujan, probabilitas menguntungkan diabaikan dan defisit kelembaban tanah akut membuat semua aspek konservasi air dan bijaksana perencanaan sumber daya air sangat penting. perencanaan seperti itu akan menjadi nilai imnrense baik untuk individu petani dan bangsa secara keseluruhan. karena mempercepat laju ekonomi pertanian secara keseluruhan. 
Tanah
            Tidak seperti iklim, tanah tidak harus dianggap sebagai bagian dari anugerah alam sebuah aria.Bahkan, itu adalah pertanian yang mengubah tanah, kecuali tanah perawan tertentu yang mobil, menyimpan karakteristik asli mereka. Secara keseluruhan, tanah merupakan dasar fisik untuk perusahaan pertanian. Pertanian adalah usaha dan tanah yang baik adalah bagian dari-saham perdagangan petani-. tanah yang baik adalah baik apabila orang yang menggunakan bijaksana dari mereka. Kami standar hidup yang bergantung pada pertanian terutama sering ditentukan oleh kombinasi dari fisik, kimia dan biologi tanah, dan tanaman dan ternak mengangkat pada mereka. Jadi, tanah diberkahi dengan kombinasi yang tepat dari tekstur, garam dan humus menghasilkan hasil yang baik. Peradaban besar hampir selalu berkembang pada tanah yang baik, aluvial pada khususnya. Selain itu, peradaban aluvial kebesaran mereka hanya ditahan selama mereka benar dieksploitasi dan menempatkan mereka untuk menggunakan tanah yang baik. Dalam eksploitasi India bijaksana dan penyalahgunaan tanah telah sangat dirugikan beberapa dari mereka. Ketat tindakan untuk melindungi dan meningkatkan sumberdaya lahan berharga ini disebut foi.
Pertumbuhan tanaman ditentukan hingga batas tertentu dengan jumlah nutrisi dalam tanah.Ketiga nutrisi, yaitu, nitrogen, fosfor dan potasium, berkontribusi untuk kesuburan tanah. Ini harus dipelajari secara mendalam. Selain itu, situs tanah juga harus dipertimbangkan. untuk itu tergantung pada kedalaman, kematangan, dan drainase. Tanah di lembah, waduk dan pada tingkat dataran yang lebih dalam dan mencapai keadaan lebih dewasa dari tanah di lereng. Oleh karena itu. yang pertama adalah dari fecundit jauh lebih besar. daripada yang kedua.
Sumber daya tanah sangat penting, dan ini harus hati-hati menghemat, sehingga mereka dilestarikan dan tidak dieksploitasi. Eksploitasi bisa mendatangkan membangunkan tanah yang perusakan dan penipisan melalui erosi dan penyalahgunaan. Tanah kelelahan dan deplesi adalah fenomena biasa dalam iklim banyak hingga batas tertentu. Tapi secara ilmiah dan teknis, kandungan kimia tanah seperti kalsium karbonat materi, organik, nitrogen, nilai pH, konduktivitas listrik, garam terlarut dan tukar, dll bertanggung jawab untuk dimodifikasi dan tidak lebih faktor pembatas menghalangi pencapaian hasil tinggi.
Klasifikasi tanah dengan Referensi Pertanian
            Selama zaman kuno di India, tanah dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu, Urvara dan, Anurvara atau Usar. Pada abad keenam belas lahan pertanian diklasifikasikan berdasarkan kesesuaian tanah untuk tanaman yang ditentukan oleh sumber irigasi. Itu Barani, Nehri, Sah'abi dan Abi.Kemudian, pada abad kesembilan belas beberapa negara bagian di India dibagi ke dalam lingkaran penilaian. Divisi ini khusus sesuai dengan tekstur permukaan tanah dan ketersediaan air dan sumber irigasi, yang collectivily menentukan produktivitas tanah dan pola pertanian.Berdasarkan informasi tersebut lahan tersebut dikelompokkan ke dalam Barani, Nehri, Khaddar, Bhangar, Chhachhra. Naili, Rohi, Rangoi, Bagar. Tibba, Tal, Bet, dan sejenisnya. Namun demikian, klasifikasi tanah pada jalur ilmiah dilakukan hanya pada pertengahan abad kesembilan belas ketika Survei Geologi India didirikan (1846). Per investigasi awal, Voelkar (1893) dan Leather (1898) diakui lima kelompok utama berkaitan dengan tanah kompleks regional iklim dan regolith, yaitu, tanah aluvial, tanah yang berpasir, tanah hitam, yang laterit tanah dan ted tanah. Kemudian, kepentingan ilmiah dalam penyelidikan rinci dan komprehensif tanah di Punjab dahulu, berdasarkan properti dari permukaan tanah, dinyalakan oleh Lander (1929) yang menerbitkan sebuah risalah panjang tentang subyek dalam tahun yang sama Profil studi tentang tanah dimulai pada tiga puluhan ketika Taylor et al. (1936) menganalisis beberapa profil tanah biasa dan menerbitkan sebuah account yang panjang di tahun yang sama. Salah satu upaya penting untuk mengklasifikasikan tanah di Punjab komposit dengan mengikuti sistem baru klasifikasi tanah Amerika Serikat, Aproksimasi 7 yaitu dengan suplemen terbaru (1967).
Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah salah satu, karakteristik penting fundamental dan permanen karena sebagian besar pengaruh struktur, porositas, adhesi dan konsistensi tanah. Pentingnya juga mewujud dalam pengaruhnya terhadap kegiatan mikrobiologi dan perilaku fisikokimia tanah.Selain itu,. tekstur sangat penting karena sangat menentukan retensi air dan transmisi sifat dlm jaring-jaring. Pasir dapat menguras terlalu cepat; dalam tanah lempung inclividu;: 0,1 port juga kecil untuk drainase yang memadai. Lempung lanau mana proporsi tinggi, penetrasi akar. Secara umum, tekstur tanah liat yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman.
struktur tanah mengacu pada cara di mana soifparticies, baik primer dan secoadary, dikelompokkan bersama menjadi potongan-potongan yang lebih besar. Ini diselenggarakan bersama oleh koloid tanah. Fenomena ini:. N diakui sebagai salah satu karakteristik yang penting dari massa tanah karena pengaruh tanah yang berkaitan dengan aerasi, kelembaban, temperatur, permeabilitas dan kapasitas menahan air.
            Karena pertumbuhan tanaman dan produksi adalah fungsi utama dari tanah ditanami, kriteria klasifikasi mereka harus agronomi, yaitu, berdasarkan pada tekstur atau fisik-kimia make-up.Klasifikasi tanah untuk tujuan perencanaan harus lebih didasarkan pada kemampuan pertanian mereka daripada on-karakteristik genetik mereka. Klasifikasi agronomi dan umum tanah di India enam kategori utama.
Klasifikasi agronomi dan umum tanah di India adapun karakteristik kategori utama sebagai berikut:
1. Tanah aluvial (Aluvial sungai yaitu aluvium pantai, aluvium delta, garam dan alkali tanah, tanah aluvial berkapur dan tanah pedocal cokelat) di India memiliki kesuburan alam yang besar.Tanah ini, secara keseluruhan, terdiri dari 23,40 persen dari total tanah penutup. Ini adalah oleh tar tanah terbesar dan yang paling penting, memberikan kontribusi terbesar untuk pangsa pertanian kekayaan negara. Tanah ini sangat cocok untuk budidaya berbagai tanaman, seperti gandum, beras, tebu, dll, namun, di beberapa tempat, gram, barley, jagung, dll ditemukan tanaman umum yang paling 'mengangkat atas tanah.
2. Tate tanah berpasir (tanah padang pasir dan tanah yaitu cokelat abu-abu) terdiri dari pasir acolian (90-95 persen) dan tanah liat (5 hingga 10 persen). Tanah ini sangat ringan dan terdiri dari sekitar 8,46 persen dari nasional tanah penutup. Ini cocok untuk tanaman toleran garam tinggi, seperti barley, pemerkosaan dan kapas,dan juga media tanaman toleran garam seperti gandum, millets, jagung dan kacang-kacangan.
3. Tanah hitam (yaitu tanah hitam pekat, hitam tanah menengah, hitam tanah dangkal, tanah merah dan hitam dicampur) ditemukan pada berbagai batuan, seperti basait dan gneisses schists. Berkenaan dengan kesuburan, tanah ini lebih lanjut dapat diklasifikasikan sebagai tanah hitam pekat, hitam tanah menengah, hitam tanah dangkal dan miskin tanah merah dan hitam dicampur. Di kategori ini bersama-sama menutupi seluruh 24,12 per penyewaan total tanah penutup country_ The saluran intensif dibudidayakan di mana terjadi curah hujan yang memadai sesuai bertengger untuk kapas, gandum dan jowar. Tapi di mana fasilitas irigasi yang telah dibuat beras tersedia dan tanaman tebu juga sama pentingnya.
4. Tanah merah biasanya yang mencakup batu cuaca yang mendasari berbagai jenis.Berdasarkan kapasitas produksi mereka ini dapat dikategorikan sebagai tanah liat merah.  merah-serak tanah dan tanah liat merah-kuning. Mereka, bagaimanapun, secara kolektif merupakan 29,08 persen dari total tanah coven. Mereka umumnya kekurangan nitrogen, fosfor dan humus, dan juga sangat berbeda dalam kedalaman dan kesuburan. nilai pertanian mereka, karena itu, sangat tergantung pada sejauh mana irigasi dan pemupukan. Berbagai besar tanaman, seperti padi, jowar, ragi dan kapas, yang tumbuh di bawah irigasi tetapi tanaman seperti millets, pulsa dan bahkan gram yang dibesarkan dalam kondisi hujan-makan.
5. Tanah laterit ini terbentuk dari pelapukan atmosfer beberapa jenis sisa-batuan, laterit khususnya, di bawah iklim, sesekali panas lembab. Pencucian dan mencuci dari nutrisi tanaman karena pelapukan kimia tidak biasa. Bagian keseluruhan tanah tersebut adalah 4,30 persen dari eovea tanah nasional Mereka dukungan teh. kopi, karet, dan perkebunan kelapa ketika manured dan irigasi. Pada tempat-tempat, di mana laterit dialihkan ke tingkat yang lebih rendah dengan aksi aliran qourishes padi.
6. Selain itu, kelompok tanah lainnya yang terdiri dari tanah bukit, tanah sub-montana atau podsolik, gunung tanah padang rumput, tarai tanah, dan tanah tulang, gletser dan tutupan salju permanen dapat juga diperhitungkan. Mereka mencakup 10,64 persen dari total tanah penutup
yang memiliki berbagai tekstur tanah, warna, bantuan dearrie profil pembangunan. Mereka biasanya kekurangan nitrogen, fosfor dan humus Ini I3 cukup sulit untuk mengembalikan nitrogen dan bahan organik tingkat perawan tc di tanah ini. Tapi dengan aplikasi liberal residu tanaman, pupuk hijau, pupuk pertanian, dan kacang di rotasi, nitrogen dan kadar organik dari tanah dapat dipertahankan. Hutan tanah cocok untuk kebun tanaman, pohon-pohon hutan, jagung, dan gandum. Mereka dapat digunakan untuk padi dan tanaman perkebunan setelah terasering. 
Masalah Tanah Mempengaruhi Pertanian
Hampir semua jenis tanah memiliki masalah meskipun intensitas derajat mereka mungkin berbeda dari tanah ke tanah dan dari tempat ke tempat lain. Namun, masalah yang paling umum yang mempengaruhi tanah pertanian potensial adalah:
Ø  keasaman salinitas--alkalinitas, menyebabkan kekurangan nutrisi kimia-biologis;
Ø  pengambilan air dalam tanah menyebabkan penurunan tanah dan perubahan pola tanam,
Ø  tanah kekurangan air, dan
Ø  erosi tanah
Semua masalah ini mempengaruhi di atas semua hasil cror, dan menghambat   kesejahteraan pertanian secara umum.
Masalah-salinitas-keasaman tanah alkalinitas telah menjadi hal penting Masalahnya adalah membatasi pemanfaatan ekonomi sumberdaya lahan yang tersedia, dan terkait dengan pertanian, ilmu bumi dan air  serta pengaturan lingkungan. Salinitas-alkalinitas merupakan faktor pembatas dalam hal kesuburan, khususnya pada kondisi irigasi negara-negara berkembang daerah semi-gersang dan gersang. Selanjutnya, salinitas dan alkalinitas tanah dan air yang membahayakan kondisi biosfer yang sangat diperlukan bagi tanaman. hewan dan manusia. 
Masalahnya adalah luas-tersebar di banyak negara di dunia, terutama di India, Amerika Serikat, Uni Soviet, Australia, Hongaria, Rumania, Yugoslavia, Cekoslowakia, Afrika beberapa: negara, Mesir, Pakistan, Iran, Irak, orang Israel, Turki, Cina , dan Mexico Saline daerah adalah AISC ditemui pada daerah pesisir Britania, Belanda, Jerman, Denmark, Italia, Prancis, Nora Afrika dan daerah lainnya (Yadav, 1977). Reaksi tanah atau pH tanah merupakan ciri penting dalam analisa sampel tanah pada rekening di berbagai tahapan penting dalam pembangunan tanah, secara langsung pada dampak kegiatan mikro-biologis, hal: peran dalam menentukan ketersediaan dan serapan hara berbagai tanaman, dan akhirnya perusahaan relationshir dekat dengan konstituennya tanah lainnya.Tanah reaksi dinyatakan dalam hal nilai pH, yaitu, timah konsentrasi ion hidrogen (H) dalam larutan tanah, sehubungan dengan ion negatif chargee hidroksil (OH). Itu adalah ukuran keasaman tanah atau alkalinitas. Hya'roger ion bermuatan positif di dalam tanah, niake olution untuk kondisi asam. 
Salinitas berarti keunggulan klorida dan natrium sulfat, kalsium dan magnesium dalam tanah dalam jumlah yang cukup untuk dapat serius mengganggu pertumbuhan tanaman yang paling.tanah semacam itu termasuk di antara orang-orang yang ditunjuk oleh Hilgard (1911) tanah putih sebagai 'alkali sejak pengerakan permukaan, jika ada, adalah terang dalam warna.Telah banyak dilakukan untuk merebut kembali tanah pertanian yang baik di bagian barat laut India. Garam cukup tinggi di daerah yang terkena salinitas.Alkalinitas menyiratkan dominasi garam natrium, Karbonat khususnya Meskipun garam dari tanah alkali yang agak berbeda dalam sifat kimia garam dari tanah garam, baik tanah terjadi di wilayah yang sama. Permukaan tanah alkali yang berubah warna oleh humus terdispersi dilakukan ke atas oleh kapiler alkali nama air-maka hitam yang sering digunakan. Tanah ini sering berada di daerah kecil yang disebut tempat licin dikelilingi oleh tanah yang produktif. Alkali tanah menempati daerah drainase agak lebih baik dari tanah garam dan mungkin berasal dari kedua oleh penghilangan garam terlarut lebih. Pada tanaman ini tahan alkali tanah ditemukan. Dengan perbaikan drainase-oleh intervensi manusia, atau oleh alam-stline procecses atau alkali tanah yang diubah oleh pencucian garam ke dalam tanah sedikit asam. Salinitas dipengaruhi oleh garam terjadi secara luas di daerah-daerah pertanian dikembangkan meliputi sekitar 952.060.000 hektar seperti yang diperkirakan oleh Szabolcs (1917). Juga telah diperkirakan bahwa sekitar tujuh juta hektar tanah yang terkena garam ditemukan di India (Abrol dan Bhumbla, 1971). saluran ini terutama terbatas di utara dan barat laut, khususnya di Bihar, Uttar Pradesh, Punjab, Haryana, Rajastnar
Pengalaman ilmuwan tanah tentang irigasi sebagai barikut:
Sen(1958) dan Abrol dan Bhumbla (1973) pada khususnya. Pengalaman menunjukkan bahwa dengan adanya saluran irigasi, ketika delta besar irigasi yang diterapkan pada interval yang bervariasi, garam cenderung menyebar ke atas dan mengganggu pertumbuhan tanaman Atau, dengan intensifikasi di saluran irigasi, air naik secara signifikan dan setelah itu dalam waktu dua meter, ia cenderung untuk bertindak sebagai sumber garam terus menerus larut dalam profil tanah. Garam larut umumnya menumpuk di beberapa daerah, tetapi di daerah di mana irigasi belum dikelola dengan baik, akumulasi garam permukaan adalah fitur umum. Garam pokok dalam tanah termasuk klorida dan sulfat natrium dan kalsium dan ke tingkat yang jauh lebih rendah karbonat. Alih-alih, menjadi seorang agen untuk menciptakan pembangunan pertanian yang baru, irigasi, pada tahap ini.
Dalam setiap skema drainase, persyaratan pertanian yang sampai sekarang kurang menerima perhatian Karena itu, harus diambil sebagai titik awal, dimana pengeringan yang tepat waktu dari jumlah kelebihan air (drainase koefisien sebagai fungsi dari iklim dan agro- parameter DAS) tanpa menyebabkan kerusakan pada tanaman yang menjadi pertimbangan utama. Sistem drainase dan jarak saluran drainase juga mungkin diperlukan untuk melakukan tugas menjaga air tanah yang dibutuhkan dan juga sebagai penyimpanan untuk memasok air ke tanaman selama periode kering atau musim kering.
Metode dasar mengeluarkan kelebihan air dari tanah terendam air adalah drainase permukaan, dan drainase vertikal.
Drainase Permukaan
            Drainase permukaan adalah pembuangan air hujan selisih lebih dari permukaan tanah melalui sistem drainase yang terbuka dengan outlet yang memadai. drainase permukaan sangat membantu dimana tanah dalam dengan tingkat infiltrasi rendah,intensitas curah hujan tinggi.
Drainase Vertikal
            Keberhasilan drainase vertikal tergantung pada keberadaan akuifer yang menguntungkan dan air permukaan untuk mengangkat tanah di dasar Dan kualitas air yang baik dapat digunakan kembali untuk tujuan irigasi. Prinsip drainase vertikal pertama kali digunakan pada tahun 1919 selama pengembangan irigasi di lembah sungai Garam dari Arizona di Amerika Serikat. Selanjutnya, di daerah irigasi Murray di Australia, sistem ini telah berhasil mencoba untuk reklamasi garam dan air tertinggal daerah. kondisi serupa ada di dataran Indo-Gangga di bagian utara India.Dalam dataran Punjab Haryana air permukaan telah berhasil diturunkan melalui pemompaan sumur bor.  Singkatnya, pola tanam di berbagai bagian India telah mengalami perubahan yang cepat karena situasi yang dibuat oleh perusakan air. Sebagai contoh, pada tanaman Haryana seperti gram dan Bajra telah kehilangan tanah, dan budidaya gandum, tebu dan jowar juga menjadi sulit karena stagnasi hujan dan air banjir selama beberapa bulan.


Daftar Fustaka:

·         http://fp.uns.ac.id/~hamasains/BAB%20IIdasgro.htm
·         http://tumpalsinambela.wordpress.com/tag/pengertian-pertanian/
·         http://wiki.answers.com/Q/What_is_Agricultural_Geography
·         Harjadi, Sri Styati. Pengantar Agronomi. 1984. PT Gramedia. Jakarta
http://www.geografi.web.id/2010/02/geografi-pertanian.html
Sumber : http://herodigeo.blogspot.com/2010/08/geo-geografi-pertanian.html










3 komentar:

  1. ini yang aku cari, makasih gan artikelnya.
    sharing juga ni, dengar-dengar blog jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia adalah blog baru yang cukup bagus menyediakan referensi seputar pertanian, sesuai dengan namanya jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia memang tidak hanya membahas teori saja, namun infonya juga bersifat aplikatif, karena itulah kadang juga saya mengunjunginya DISINI>> jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia

    BalasHapus
  2. Saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana layanan pendanaan Le_Meridian membantu saya dengan pinjaman 2,000,000.00 USD untuk membiayai proyek pertanian ganja saya, saya sangat berterima kasih dan saya berjanji untuk membagikan perusahaan pendanaan yang sah ini kepada siapa pun yang mencari cara untuk memperluas bisnisnya project.the company adalah perusahaan pendanaan UK / USA. Siapa pun yang mencari dukungan keuangan harus menghubungi mereka di lfdsloans@outlook.com Atau lfdsloans@lemeridianfds.com Bpk. Benjamin juga menggunakan whatsapp 1-989-394-3740 untuk mempermudah segala pemohon.

    BalasHapus